KHAIRUNNAS ANFA'UHUM LINNAS
Saat ini, kita tengah berada pada fase kebahagiaan tertinggi dan telah mengangkat level kemanusiaan di atas level kebinatangan. Dengan kemampuan dan materi yang dimiliki, membuat manusia mampu mengentaskan problem-problem sosial. Ditengah "kebrutalan" perkembangan Teknologi, para ilmuwan modern semakin leluasa dalam mengekspresikan dan mengeksplorasikan kemampuan yang dimilikinya.
Atas limpahan pengetahuan tersebut, para Ilmuwan modern menganggap bahwa, dalam kehidupan, kematian hanyalah sebuah kejadian teknis dan tidak disebabkan oleh hal-hal yang mistik. segala sesuatu yang bersifat teknis bisa di cegah dengan hal-hal yang teknis juga termasuk kematian. Surga, neraka dan reinkarnasi dianggap hanyalah sebagai bentuk kepasrahan manusia terhadap kehidupan.
Para Ilmuawan seakan berlomba dalam menciptakan sebuah mahakarya tentang keabadian kehidupan manusia. Terlihat teknologi-teknologi pencegah kematian dini yang disebabkan oleh penyakit-penyakit tertentu berhasil diciptakan. Sebagai Contoh, jika kematian yang disebabkan penyakit kanker dapat diatasi dengan kemoterapi, virus-virus yang menggerogoti paru dapat diatasi dengan nanoteknologi serta Jantung yang berhenti berdetak dapat diatasi dengan alat kejut pemompa jantung dan lain sebagainya. Namun, upaya dalam menciptakan teknologi untuk mencegah kematian dini, kematian tentu bisa datang kapan saja, entah kecelakan, bunuh diri dan serangan nuklir atau bom yang membuat manusia hancur berkeping dapat terjadi kapan saja.
Upaya-upaya dalam menciptakan teknologi pencegah penyebab kematian dini masih terus dilakukan. Para ilmuwan mempercayai bahwa; "kegagalan dalam menciptakan sesuatu adalah tanda semakin dekatnya keberhasilan". Imortalitas semacam itu, saat ini maupun dimasa yang akan datang, seolah menjadikan Manusia seperti dewa-dewa, menafikkan kodratnya, meniadakan otoritas pencipta, menganulir adanya mortalitas, dan menutup mata keterlibatan Mistika. Hal-hal semacam itu yang dilakukan oleh para Ilmuwan justru Menjadikan Manusia akan Menyerupai Tuhan (Homo Deus) .
Komentar
Posting Komentar